LUWU TIMUR — Polemik penundaan peringatan Hari Jadi Luwu Timur ke-22 memanas. Anggota DPRD Lutim, Sarkawi Hamid, melontarkan kritik tajam terhadap rencana pemerintah daerah yang mengundur tanggal perayaan dari 3 Mei menjadi 10 Mei 2025.
Namun, kritik itu langsung dibalas dengan pedas oleh politisi Golkar, Najamuddin.
Sarkawi menuding langkah pemda mengundur jadwal perayaan merupakan bentuk pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2006.
“Memindahkan tanggal HUT Lutim sama saja mempertontonkan bahwa Pemda melanggar aturan yang dibuatnya sendiri,” tegasnya.
Namun, pernyataan itu tak dibiarkan tanpa perlawanan. Najamuddin, mantan anggota DPRD dua periode, balik menyerang Sarkawi dengan sindiran tajam.
“Jangan pura-pura lupa! Tahun 2020 perayaan dilakukan 5 Mei, tahun 2022 malah 12 Mei. Kenapa dulu diam saja? Baru sekarang heboh karena yang pimpin IBAS-Puspa?,” semprot Naja.
Najamuddin menegaskan, pengunduran kali ini bukan soal panitia tidak siap, melainkan demi menghadirkan tiga gubernur sekaligus dari Sulsel, Sultra, dan Sulteng.
“Ini sejarah! Baru kali ini Hari Jadi Lutim akan dihadiri tiga gubernur. Sarkawi mestinya bangga, bukan malah menyulut polemik,” pungkasnya.