Luwu Timur – Proyek rehab berat plat duiker di Jalan Poros Balobalo-Lambulambu, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, yang baru saja rampung Desember 2024, kini telah rusak berat.
Infrastruktur yang diharapkan menjadi akses utama penghubung antar desa tersebut justru menghambat aktivitas masyarakat.
Warga kini terpaksa menggunakan jalur alternatif dengan jarak tempuh lebih jauh, menambah waktu dan biaya perjalanan.
Proyek yang menggunakan Dana APBD Perubahan Tahun 2024 dengan nilai kontrak Rp149.538.397 itu kini menuai kritik tajam.
Bangunan utama seperti abutmen, proteksi, dan sayap plat duiker terlihat ambruk. Kerusakan ini membuat plat duiker tidak dapat dimanfaatkan lagi, meski baru sebulan selesai dikerjakan.
Salah seorang warga Desa Balobalo, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan kekecewaannya.
“Kami menduga pekerjaan ini tidak sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Kemana konsultan pengawasnya? Kami minta pihak kepolisian atau kejaksaan segera memeriksa proyek ini,” ungkapnya.
Kerusakan ini pun sangat berdampak pada warga desa Balobalo, Lambulambu, dan Mapala. Jalan tersebut adalah akses utama bagi pelajar, pegawai, petani, dan nelayan.
Menanggapi laporan masyarakat, Kanit Tipikor Polres Luwu Timur, Ipda Sudarmin, memastikan pihaknya akan memeriksa proyek tersebut.
“Kami akan mengecek lokasi pekerjaan guna memastikan kebenaran informasi dari masyarakat,” ujar Ipda Sudarmin pada Minggu (5/1/2025).
Proyek yang dilaksanakan oleh CV Afri Jaya Utama dengan pengawasan CV Aryands Utama Consultan kini berada dalam sorotan publik.